Tantangan Dakwah Di Era Digital

 


Dakwah adalah seruan atau himbauan kepada manusia untuk memperbaiki diri dengan berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran, sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Dari sudut pandang lain, dakwah berarti segala sesuatu atau usaha yang dilakukan setiap muslim baik melalui perkataan maupun perbuatan seseorang. Jadi siapa pun dia, jika dia seorang Muslim, dia adalah seorang da'i. Dan apapun yang dia lakukan adalah contoh dari banyak cara untuk melakukan dakwah.

Didukung dengan kemajuan teknologi informasi yang sedang berkembang saat ini, dakwah dapat menjadi lebih efektif dan khalayaknya juga lebih luas. Kedepannya, dakwah tidak hanya disampaikan ke masjid atau formasi ta'lim tertentu, tetapi media dakwah baru akan memungkinkan kita untuk mendengarkan penjelasan secara online, membuat konten dakwah secara audio visual dan mengunggahnya ke YouTube saluran dan mungkin . akun media sosial sebagai ladang dakwah. Karena dakwah merupakan kegiatan universal, maka di era digital ini dakwah harus mampu menjangkau seluruh aspek kehidupan dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.





Dilihat lebih luas, dakwah Islam menghadapi tantangan dan hambatan yang semakin kompleks di era digital ini. Hal ini karena realitas sosial yang ada semakin beragam dan kesenjangan masyarakat tidak dapat dihindari lagi. Ironisnya, hal ini justru menjadi sekat sosial budaya bangsa, mengaburkan batas-batas yang ada sebelumnya. Masalah-masalah ini termasuk mis.

Pertama, munculnya budaya dan gaya hidup yang menyatu, seperti menu, pakaian, dan selera dalam pilihan hiburan. Kutipan lain Mike Featherstone, proliferasi konsumsi mengarah pada kemiskinan spiritual dan filosofi hidup hedonistik. Ketiga, infiltrasi budaya asing yang semakin keras dan masif terhadap kepribadian dan moralitas agama bangsa.

Tantangan dakwah memang berbeda, sampai saat ini kita hanya mengenalnya dalam bentuk klasik; Penolakan, hinaan, hinaan, bahkan teror. Sekarang ada tantangan baru dalam berdakwah. Berdakwah di zaman ini memang tidak mudah, tapi juga tidak sulit. Da'i harus sadar lingkungan dan inovatif dalam menghadapi zaman yang berubah dengan cepat. Karena dakwah pada dasarnya berarti menyeru, maka ia harus memahami keadaan orang yang terpanggil.

Dakwah saat ini juga membutuhkan materi yang sederhana, efektif, tidak bertele-tele, mudah, dan tidak bertele-tele. Terkadang Da'i bisa berimprovisasi dengan menambahkan humor agar ceramahnya tetap menarik dan membosankan. Tidak hanya ajaran lisan, tetapi juga diperlukan inovasi-inovasi agar da'i dapat merespon perubahan perilaku masyarakat saat ini. Jangan biarkan apa pun yang diajarkan Da'i menyebabkan kemarahan atau membangkitkan kebencian dan perpecahan. Ini adalah bagian dari gambaran problematika tantangan dakwah saat ini, terutama di era teknologi dan komunikasi, yang mau tidak mau harus kita hadapi dan menjadi tanggung jawab kita terhadap Islam di masa depan.


baca juga: Dakwah Di Era Digital

Komentar